Teknologi dari
masa ke masa semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Handphone sebagai
alat teknologi yang banyak diminati juga mengalami perkembangan dari masa ke
masa. Seiring perkembangannya tersebut handphone mengalami banyak perubahan
mulai dari jenis, fitur maupun bentuknya. Awal penemuan handphone pada tahun
1921 tidak lepas dari perkembangan radio ketika Departemen Kepolisian Detroit
Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928
Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah pada semua
mobil patrol dengan frekuensi 2MHz.
Handphone adalah
perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama
dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel
(nirkabel/wireless). Jadi, memang lebih praktis pakai handphone. Dan saat ini,
Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global
System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA(Code Division Multiple
Access).
Teknologi
handphone berkembang dari generasi ke-0 sampai generasi ke-4. Uraiannya dapat
kita lihat di bawah ini.
Generasi
ke-0 (0-G)
Generasi ke-0 tidak lepas dari
berkembangnya radio. Dengan berkembangnya radio, handphone pun berkembang juga.
Ini dibuktikan dengan adanya alat komunikasi di medan perang dunia ke-2, yaitu
handie talkie.
Generasi
ke-0
|
Generasi ke-1 (1-G)
Generasi ke-1 adalah handphone pertama yang sebenarnya dan telah mengubah
dunia menjadi seperti masa kini. Ciri dari 1-G adalah berat handphone yang
mencapai 800 gram, ada antenanya, dan teknologi yang digunakan masih bersifat
analog yang dikenal dengan istilah AMPS (frekuensi berkisar antara 825 Mhz- 894
Mhz). Kekurangan dari telepon seluler 1-G adalah beratnya yang terlalu besar
dan mobilitas pengguna yang terbatas pada jangkauan area telepon seluler.
Generasi
ke-1
|
Generasi ke-2 (2-G)
Generasi ke 2 muncul pada tahun 1990-an, dengan adanya CDMA di
Amerika dan GSM di Eropa. 2-G sudah mengubah sinyal analog yang dipakai pada
generasi 1-G menjadi sinyal digital, Sehingga telepon seluler menjadi lebih
lengkap dan canggih dengan adanya fitur pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.
Tentunya, ponsel 2-G lebih diunggulkan dari generasi sebelumnya, karena selain
memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital,
ponsel 2-G juga menggunakan sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi
efek radiasi yang membahayakan penggunanya.
Generasi
ke-2
|
Generasi
ke-3 (3-G)
Generasi ke-3 ini memungkinkan operator jaringan untuk memberi
pengguna mereka jangkauan yang lebih luas,
termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi.
Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates
for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000.
3G memang menyediakan fitur high-speed data access sehingga
memungkinkan tersedianya layanan-layanan data yang lebih menarik, namun tetap
saja 3G memiliki kelemahan. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang
relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya
teknologi ini.
Generasi
ke-3
|
Generasi ke-4 (4-G)
Generasi ke-4 ini merupakan sistem telepon seluler yang menawarkan
pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi
wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro),
802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetoot, dll.
Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan
pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga
memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik,
jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi
berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk
mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game
on-line , dll.
Generasi
ke-4
|
0 komentar:
Posting Komentar